gallery Tentang Agen dan Konsultan Studi di Jerman (1)

DISCLAIMER

Artikel ini saya buat berdasarkan hasil penelusuran, survey dan pengalaman saya pribadi beserta keterangan tambahan berupa testimonial dari beberapa teman yang menjadi siswa yang dilakukan di tahun 2007, 2010 dan 2015 di Indonesia dan di Jerman. Semua agen yang saya jabarkan dibawah ini dan seterusnya tidak saya sebutkan namanya bahkan inisial, ciri-ciri spesifik seperti kota bahkan pemiliknya pada demi menjaga nama baik institusi yang bersangkutan dan menghindari saya pribadi sebagai penulis dan semua hal yang terlibat dalam penulisan artikel ini dari ancaman pidana pencemaran nama baik atau ancaman secara pribadi. Semua yang saya tuliskan adalah hasil pengalaman pribadi yang mungkin sangat kuat unsur subjektifitasnya sehingga para pembaca diminta untuk bijak mencari tahu sendiri di institusi yang terkait. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah sebagai media edukasi, karena banyaknya pertanyaan seputar agen-agen atau konsultan studi di Jerman di blog kami www.jermandes.kelasnusantara.com dan di forum-forum diskusi di Kaskus dan PPI Jerman. Selain itu saya berharap dengan adanya tulisan ini, semua pihak dari siswa dan orang tua agar mendapatkan data yang berimbang. Silahkan berkomentar secara santun dan tidak menyebut nama perusahaan, lembaga, dan agen yang bersangkutan kalau tidak saya akan hapus komentar tanpa pemberitahuan.

Akhirnya saya bisa nulis blog studi di Jerman lagi setelah beberapa saat vakum karena kesibukan. Sudah ga sabar sebenarnya mau tulis artikel tentang agen ini, maju mundur antara berani dan tidak karena takut mengganggu jatah bisnis agen dan konsultan ke Jerman. Tapi dengan berpikir-pikir panjang, saya sepertinya buka suara daripada dipendam sendiri nanti jadi penyakit. Ada beberapa agen yang saya tahu persis luar dan dalam, karena setidanya saya sempat diurus 2 agen, tapi agen yang pertama tidak saya teruskan karena kecewa dan solidaritas sesama peserta walaupun saat itu saya sudah mau diberangkatkan.

Pertualangan pertama saya sehingga bisa mengetahui murahnya studi di Jerman itu di kota Jakarta, di ibukota negara kita tercinta ini, banyak sekali agen atau konsultan studi di Jerman bertebaran. Dari presentasi dan brosur mereka saya mendapatkan beberapa informasi menarik antara lain, tapi biar ga pusing hitung nominalnya dalam rupiah silahkan cek nominalnya dalam rupiah disini:

  1. Murahnya biaya kuliah di Jerman belum termasuk biaya hidup lho ya hahaha. Iya ini fakta, memang setelah dipelajari lebih lanjut biaya studi di Jerman (dari segi tuition fee) tergolong murah bahkan gratis* syarat dan ketentuan berlaku lagi-lagi. Nah adapun perbandingan biaya studi di luar negeri menurut salah satu agen (sebut saja Agen “A”) adalah sebagai berikut (data tahun 2010 menurut mereka, jadi kemungkinan terjadi perubahan) :

      1. Dimulai dengan negara paling populer tujuan studi di luar negeri sudah pasti adalah USA dengan biaya kuliah selama empat tahun (bachelor) dari US$ 33.000-110.250. Wuiihhh kalkulator rusak tuh kalau dirupiahkan dan bisa buat borong Mercedes Benz E250 2014. Wuuiihhhh
        Gambar via www.mobil123.com)
        2014 Mercedes-Benz E250

      2. Tempat kedua adalah negara tetangga yang katanya mau boikot Bali setelah tahanan pengedar narkoba asal Australia dieksekusi di Nusa Kambangan. Biaya studi selama 4 tahun di negeri kangguru adalah AUS $ 49.000-73.000. Kalau dirupiahkan bisa memborong satu unit Toyota Camry baru. Wuiihhh edan, mobil pejabat nih… hehehe.
        Gambar via www.mobil123.com
        2015 Toyota Camry

      3. Siapa sih yang engga mau kuliah di bangunan kampus seperti di Hogwarts? Saya mau banget walaupun sudah pernah merasakan di Jerman sana *kibas rambut… di Inggris biaya kuliah untuk bachelor selama 4 tahun sekitar ₤ 36.000-95.000 atau setara dengan satu unit BMW 730D 2014. *Pingsan.
        Gambar via www.mobil123.com 

        2014 BMW 730Ld

      4. Kincir angin, bunga tulip, kompeni hahaha, itu mungkin dua hal yang kita bayangkan ketika mendengar nama negara ini. Yup, Belanda saudara-saudara, negeri kincir dan dam ini berkisar diantara Euro € 15.000-23.000 atau bisa membawa pulang satu unit Nissan Serena 2015. Lumayan lebih murah dibandingan dengan negara berbahasa Inggris lainnya dan mayoritas kuliah disini menggunakan bahasa Inggris.
        Gambar via www.mobil123.com
        2015 Nissan Serena

      5. Siapa yang tak kenal dengan air terjung terbesar di dunia Niagara? Yup, air terjun ini membentang dari Canada sampai dengan Amerika Serikat. Dengan biaya kuliah bervariasi sekitar C$ 36.000-95.250 atau setara Honda CRV terbaru dan tertinggi bisa membawa pulang Audi A5 terbaru (gambar). Wuiihhh lumayan mahal juga ya.
        Gambar via www.mobil123.com
        Untuk semakin mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, terdapat fitur seperti ECO AssistTM yang memberikan petunjuk kepada pengemudi untuk menghemat bahan bakar saat berkendara.Ada fitur

        atau paling mahal setara

    2014 Audi A5

  2. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, itulah ungkapan untuk gambaran bahwa menuntut ilmu ke negeri China atau Tiongkok adalah sumber peradaban di abad pertengahan di masa para dinasti. Untuk belajar 4 tahun di Tingkok atau China biaya yang kita keluarkan setidaknya Y 110.000-350.000 atau setara dengan Toyota Agya. Gambar via www.mobil123.com
    2014 Toyota Agya
    sampai dengan BMW Seri 2 Active Tourer (gambar via www.mobil123)

    BMW 2 Series Active Tourer Side

  3. Negara tetangga kita juga tidak kalah menariknya untuk menjadi negara tujuan studi ke luar negeri. Di Singapura contohnya, kita wajib meronggoh kocek mulai dari SGD $28.000-91.000 atau setara Toyota Rush
    terbaru (gambar via www.mobil123.com)
    2015 Toyota Rush
    sampai maksimum setara BMW 328i tahun 2014.
    2014 BMW 328i

  4. Negara tetangga kita yang menjadi favorit para TKI untuk mengadu nasib, Malaysia, setidaknya kita wajib meronggoh kocek RM 42.000-150.000 atau setidaknya setara dengan Toyota Etios Valco G terbaru (gambar via http://www.mobil123.com)

    sampai setara dengan BMW X1 2014.
    2014 BMW X1

  5. Universitas negeri di Indonesia juga tidak lupa jadi bahan pembanding untuk agen yang satu ini. Setidaknya menurut data di tahun 2010 silam, untuk empat tahun setidaknya rata-rata kita memerlukan kocek sebesar Rp. 40 juta sampai dengan Rp. 300 juta. Ya mungkin 400 Juta adalah biaya kuliah termahal untuk jurusan Kedokteran.

  6. Jika kita tidak sanggup lolos test ujian masuk Universitas negeri maka pilihan berikutnya adalah Universitas Swasta yang rata-rata membutuhkan 80-350 juta rupiah. Angka yang mungkin wajar karena Universitas Swasta tidak mendapatkan sepenuhnya atau biaya disubsidi pemerintah.

  7. The last but not the least adalah Jerman dengan rata-rata Tuition fee mulai dari € 1.440 – € 8.400 atau paling murah selama empat tahun sama seperti harga Yamaha new Vixion (gambar via www.asiaharga.com)

    Yamaha Vixion Biru
    dan paling mahal seharga mobil Toyota Agya.

    Tentu jualan mereka diletakan paling akhir sehingga semua opini dibelokan ke arah satu negara yang menjadi jualan mereka. Strategi marketing yang wajar menurut saya.

  8. Dengan biaya kuliah paling mahal pun untuk Universitas Swasta atau berbayar biasanya kuliah berbahasa Inggris. Tetap saja kuliah di Jerman bukan hanya mimpi di siang bolong. Tapi pertanyaan semua orang berapa biaya hidup per bulan di negara semaju Jerman ini? So, pastinya agen ini pun punya data (menurut versi mereka berdasarkan pengalaman student mereka juga) tentang biaya hidup di Jerman. Oke, kita langsung saja menyimak data dari mereka ini komponen biaya hidup di Jerman per bulannya: *kalau bingung berapa nilai rupiahnya silahkan gunakan kalkulator kurs disini

    1. Tempat tinggal menyumbang pengeluaran terbesar semua mahasiswa di Jerman dengan rata-rata € 150 – 250. Wajar dan bisa jadi lebih mahal sih. Jadi kurang lebih di angka ini kecuali di kota besar.

    2. Biaya makan per bulan sangat relatif sekali di Jerman, tapi setidaknya versi agen “A” ini kita bisa memperkirakan € 125 – 150. Untuk menghemat kebanyakan mahasiswa studi di Jerman diwajibkan untuk memasak sendiri. Dan agen ini mengklaim mereka bisa mengajarkan memasak dan ada satu sesi pelajaran memasak di salah satu programnya.

    3. Satu aspek pengeluaran yang tidak boleh dilupakan dan wajib di Jerman adalah asuransi dan menurut versi agen ini adalah € 57.

    4. Biaya transportasi dalam sebulan dianggarkan sekitar € 10 – 20. Ini relatif ya tiap kota, bisa jadi lebih mahal. Ambil saja nilai tertingginya. 

    5. Telepon / HP / Listrik € 15 – 45.

    6. Biaya lainnya € 50 – 75 entah buat apa biaya ini tetapi di Indonesia kita sering mendengar biaya tak terduga.

    7. Total jadinya biaya yang harus dikeluarkan sekitar € 407 – 597 murah ya, nanti saya akan bandingkan dengan versi saya dengan kenyataan di lapangan di bagian kedua nanti.

  9. Karena jualan mereka pun engga akan segitu aja memberikan data-data menarik. Mereka menambahkan opsi tambahan bantuan finansial untuk menggugah iman para calon siswa dan orang tua dengan menyebutkan data ini (beberapa saya konfirmasi ke alumni Jerman tapi mendapatkan data pasti) :

    1. Kerja part time saat kuliah dengan maksimal 20 jam kerja / minggu dan tidak ada data berapa kira-kira para siswa mereka yang terdahulu bisa mendapat penghasilan sebulan. Tapi mereka menyebutkan para mahasiswa asing banyak berkerja bersih-bersih rumah, jadi baby sitter, pelayan atau di dapur restoran, dan masih banyak lagi.

    2. Berkerja di musim liburan para siswa dapat kerja full time dengan pendapatan € 8 – 12 / jam. Perkerjaan kebanyakan di pabrik dan beberapa perusahaan jasa.

    3. Berkerja magang 6 – 12 bulan adalah opsi berikutnya. Tidak disebutkan berapa nominalnya.

    4. Dana bantuan kepulangan maksimal € 1.000 

    5. Dana bantuan peralatan karir maksimal € 10.000 

    6. Dana bantuan buku € 100 / tahun (semua bisa dilihat di www.zav-reintegration.de)

  10. Diawal presentasi agen “A” ini memaparkan beberapa data untuk membuka paradigma dengan mengangkat sedikit negara Jerman agar lebih wow dibanding dengan Amerika Serikat dan Inggris. Beberapa bahan presentasi yang saya catat antara lain:

    1. Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia dari 3 tahun terakhir yaitu 2006 – 2008 baik darin non S1 sampai dengan S1.

    2. Agen ini juga mempertanyakan kesiapan para calon siswa mereka tentang kesiapan untuk menghadapi AFTA 2015 ini. Dalam presentasinya khusus S2 sang marketer menjelaskan hierarki dan kenyataan di Indonesia bahwa beberapa perusahaan BUMN, Perusahaan nasional yang terdaftar di lantai bursa efek Jakarta sampai dengan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia dipenuhi dengan sentimen latar belakang Universitas seperti perusahaan bidang minyak dan gas ini selalu menerima alumni dari Universitas A, B, dan C serta seterusnya. Bahkan beberapa perusahaan membedakan gaji para pegawai cuma berdasarkan Universitas Negeri top dengan Universitas Swasta biasa. Dengan kuliah di Jerman lah bisa menyelamatkan sentimen karena lulusannya “dianggap” lebih kompeten dan terjamin kualitasnya. Katanya lho ya… saya cuma menyampaikan sedikit bahan presentasi mereka yang saya ingat. Benar atau tidak silahkan pembaca melihat sendiri di lapangannya seperti apa.

    3. Jerman juga sebagai negara dengan ekonomi nasional terbesar di Eropa dan ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang dengan penghasilan kotor rata – rata € 2.500 / bulan untuk buruh dan € 3.400 / bulan untuk pegawai.

    4. Jerman sebagai negara juara dunia dalam ekspor (berdasarkan badan statistik federal Jerman tahun 2004)

    5. Citra “Made in Germany” dianggap sebagai jaminan mutu produk terbaik dunia.

    6. Konsultan ini juga menjelaskan perusahaan – perusahaan multinasional asal atau bermarkas di Jerman yang bisa kita jadikan tempat magang dengan memajang semua logo perusahaan.

    7. Di Jerman terdapat 372 perguruan tinggi dengan 97% adalah negeri dengan bantuan finansial rutin € 2 Miliar untuk proyek riset bagi perguruan tinggi.

    8. Negara studi, para insinyur, tokoh terkemuka dari Jerman dengan berbagai penemuan yang mempengaruhi kehidupan saat ini dan beragam penghargaan.

    9. Potongan artikel dari Kompas 19 Mei 2009 tentang bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

Dari semua data diatas yang dirangkum dari presentasi dan brosur yang saya pegang agen ini cukup dipercaya dan tidak ada reputasi negatif yang saya temukan berdasarkan siswa-siswa mereka yang ada di Jerman. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah data-data yang mereka sajikan. Ada beberapa bagian yang menurut saya harus diantisipasi supaya tidak kecewa setelah mengetahui dengan tiba di Jerman. Akan tetapi semua akan saya bahas di bagian kedua.

Sebagai akhir dari bagian pertama ini saya akan menyajikan kepada kalian semua video singkat perjalanan saya di Jerman selama 2,5 tahun. Jangan lupa like ya…

4 comments

Leave a comment